Ratih Dewanti telah melakukan penelitian disertasi meninjau Potensi Minyak Magot (Hermetia Illucens) dengan Nanoteknologi sebagai Ppngganti Antibiotic Growth Promoter pada pakan unggas. Penelitiannya didasari karena pemanfaatan antibiotik sintetis telah digunakan secara luas terutama oleh feedmill sebagai campuran pakan komersial untuk pemacu pertumbuhan. Namun, penggunaan antibiotic growth promoter (AGP) yang tidak sesuai dengan dosis dan diberikan secara terus menerus dapat menyebabkan resistensi antibakteri, residu produk ternak, melemahnya ketahanan terhadap penyakit, dan pencemaran lingkungan.
Dalam upaya mengatasi hal tersebut, Ratih meneliti minyak asal serangga sebagi pengganti AGP yaitu minyak magot. Minyak magot dipilih karena mengandung bahan bioaktif asam laurat (C:12) sebagai asam lemak utama yang merupakan asam lemak rantai menengah atau Medium Chain Fatty Acid (MCFA) yang berpotensi sebagai antibakteri dan meningkatkan kekebalan tubuh. Minyak magot tersebut diberikan melalui air minum dengan memanfaatkan nanoteknologi berupa Self-nano emulsifying drug delivery system (SNEDDS). SNEDDS digunakan untuk mengatasi zat-zat yang sulit tercampur dan tidak larut dengan meningkatkan kelarutannya yang terdiri dari campuran minyak, surfaktan, dan kosurfaktan. SNEDDS minyak magot melalui air minum merupakan salah satu teknologi potensial untuk memfasilitasi aplikasi minyak magot sebagai kandidat antibiotik alternatif.
Pada tanggal 22 November 2024, Ratih telah berhasil melalui ujian disertasi tertutup dibawah bimbingan Zuprizal, Bambang Ariyadi, dan Ronny Martien. Ratih berhasil mempertahankan disertasinya dengan menyampaikan hasil penelitiannya bahwa penggunaan SNEDDS minyak magot melalui air minum dapat memperbaiki kinerja pertumbuhan yaitu konversi pakan, meningkatkan indeks performan, pendapatan, persentase karkas, dan bagian-bagian karkas, memperbaiki histomorfologi usus halus yaitu meningkatkan tinggi vili, lebar vili, sel goblet jejunum, mengurangi bakteri patogen di saluran pencernaan dan dapat meningkatkan kesehatan ayam broiler. Hasil penelitiannya menghasilkan luaran sebanyak 2 judul publikasi dalam jurnal bereputasi internasional. Selain itu Ratih dapat menyelesaikan ujian disertasi dalam waktu kurang dari 4 tahun, dan dinyatakan layak menempuh ke tahapan selanjutnya.