Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (HMP) Fapet UGM menyelenggarakan Kuliah Umum “Potensi Sorgum sebagai Tanaman di Lahan dan di Musim Kemarau.” Kegiatan dilaksanakan pada Rabu, 24 Maret 2021 secara daring. Ketua Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Papua, Evi Warintan Saragih, S.Pt., M.Sc., Ph.D., dan Dosen Ilmu Peternakan Fakultas Peternakan UGM, Dr. Ir. Bambang Suhartanto, DEA., IPU., menjadi pembicara dalam acara tersebut.
Evi Warintan membahas lebih spesifik tentang rumput lokal di Papua, yaitu Sorghum sudanense. “Sorghum sudanense menjadi sumber hijauan pakan lokal di Papua. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, budidaya Sorghum sudanense menggunakan jarak tanam 50 x 30 atau 60 x 60 dengan bahan penanaman pols. Panen rumput dilakukan pada umur 30-45 hari. Hasil penelitian pada pakan ternak, penambahan suplemen (cairan rumen) pada silase rumput sorgum dapat meningkatkan kualitas. Produk rumput tersebut dibuat wafer dan silase,” kata Evi.
Permasalahan pakan ruminansia menjadi pembuka materi yang disampaikan oleh Bambang Suhartanto. Dalam materi tersebut, masalah hijauan pakan ternak di Indonesia terkait dengan ketersediaannya dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu faktor musim. Indonesia merupakan negara tropis dengan dua musim ekstrim yaitu musim hujan dan kemarau. Musim tersebut memengaruhi fluktuasi produksi biomassa tanaman pakan. Produksi biomassa tanaman akan rendah di musim kemarau. Hal ini perlu diperhatikan mengingat biaya pakan yang mahal dan produksi ternak ruminansia juga terbatas dan mahal.